SOALINDONESIA–JAKARTA Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menegaskan perlunya penguatan distribusi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk menjaga stabilitas harga pangan nasional. Menurutnya, distribusi yang lancar menjadi kunci dalam memastikan ketersediaan beras berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Alex saat meninjau Modern Rice Milling Plant Bulog di Subang, Jawa Barat. Ia menilai pembenahan distribusi CBP yang dikelola Perum Bulog sangat penting agar stok beras dapat tersalurkan secara efektif dan tepat sasaran. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi.
“Distribusi yang lancar merupakan kunci menjaga ketahanan pangan. Karena itu, alur distribusi CBP harus benar-benar dibenahi agar beras bisa sampai tepat sasaran,” ujarnya.
Kendala dan Solusi Distribusi CBP
Alex mengungkapkan Bulog kerap menghadapi kendala saat melakukan operasi pasar, sehingga upaya stabilisasi harga di tingkat konsumen belum berjalan optimal. Ia juga menyoroti kualitas beras yang kadang dikeluhkan masyarakat.
Untuk itu, Alex memastikan masyarakat berhak menukarkan beras Bulog yang kualitasnya menurun atau cacat. Kebijakan ini, menurutnya, adalah bentuk transparansi sekaligus jaminan mutu bagi penerima manfaat.
“Setiap keluarga penerima bantuan beras harus mendapatkan kualitas terbaik yang layak dikonsumsi tanpa keraguan,” tegasnya.
Dengan sinergi antara Komisi IV DPR RI, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Bulog, Alex optimistis distribusi CBP ke depan akan lebih baik, sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap program pangan pemerintah.
Komitmen Penyerapan dan Penyaluran
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga ketersediaan beras melalui penyerapan gabah petani dan penyaluran beras oleh Bulog.
“Penyerapan dan penyaluran adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Ini penting untuk melindungi petani sekaligus memastikan harga beras tetap terjangkau bagi masyarakat,” kata Arief.
Arief menambahkan, Bulog ditugaskan memaksimalkan penyerapan gabah lokal guna mengoptimalkan produksi dalam negeri. Langkah ini diyakini mampu menjaga keseimbangan antara kesejahteraan petani dan stabilitas harga di pasar.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyatakan pihaknya terus menjaga ketersediaan stok nasional dalam jumlah yang memadai. Hingga Senin (8/9), stok beras di gudang Bulog mencapai 3,97 juta ton.
“Ketersediaan stok ini menjadi bantalan penting dalam menghadapi fluktuasi harga pangan,” jelas Rizal.
Komisi IV DPR RI sendiri membidangi urusan pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, serta kelautan dan perikanan.