SOALINDONESIA–JAKARTA Kabar duka menyelimuti dunia ekonomi dan politik Indonesia. Arif Budimanta Sebayang, ekonom terkemuka sekaligus Staf Khusus Bidang Ekonomi Presiden ke-7 RI Joko Widodo, meninggal dunia pada Sabtu (6/9/2025) pukul 00.06 WIB di Jakarta.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Dengan penuh duka cita, kami mengabarkan bahwa ayah kami, Bapak Arif Budimanta, telah berpulang ke Rahmatullah pada hari ini, 6 September 2025, pukul 00.06 WIB di Jakarta,” demikian keterangan resmi keluarga yang diterima awak media.
Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Rawamangun, Jakarta Timur. Pihak keluarga memohon doa agar almarhum diampuni segala dosa, dilipatgandakan amal ibadahnya, serta diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Riwayat Karier
Arif Budimanta lahir di Medan, Sumatera Utara, 15 Maret 1968. Ia meraih gelar sarjana dari Institut Pertanian Bogor (1990), kemudian melanjutkan magister di Universitas Indonesia dengan konsentrasi Ekonomi Sumber Daya Alam (1996), dan meraih gelar doktor di FISIP UI pada 2006.
Di dunia politik, Arif dikenal sebagai kader PDI Perjuangan. Ia pernah menjabat Ketua DPP PDIP (2005–2010), Anggota DPR RI periode 2009–2014, hingga Wakil Ketua Fraksi PDIP di MPR RI (2009–2013). Pada 2019, Presiden Jokowi menunjuknya sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi.
Selain aktif di politik, Arif juga dikenal sebagai akademisi dan penulis. Ia menulis sejumlah buku terkait pembangunan ekonomi, community development, hingga corporate social responsibility (CSR). Ia juga tercatat sebagai dosen Magister Keuangan Syariah di ITB Ahmad Dahlan Jakarta.
Penghargaan dan Aktivitas
Arif aktif di berbagai organisasi, termasuk sebagai Direktur Eksekutif Megawati Institute, Wakil Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (2007–2012), dan Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah serta ICMI. Pada 2024, Presiden Jokowi menganugerahkan Bintang Jasa Pratama atas kontribusinya dalam bidang ekonomi.
Kepergian Arif Budimanta meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan masyarakat luas yang mengenal dedikasinya.