SOALINDONESIA–JAKARTA Komisi VIII DPR RI menggelar rapat kerja bersama mitra kerjanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/9).
Rapat ini dihadiri Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, Menteri Haji Mochamad Irfan Yusuf, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kepala BNPB Letjen Suharyanto, serta Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hasan.
Agenda utama rapat yaitu membahas pagu anggaran tahun 2026 masing-masing mitra kerja, termasuk sejumlah isu aktual. Namun, rapat berlangsung tertutup. Awak media tidak bisa mengikuti jalannya rapat karena balkon khusus wartawan telah dikunci sejak pukul 10.30 WIB. Staf sekretariat Komisi VIII membenarkan rapat digelar tertutup, namun alasan penutupan tidak dijelaskan.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, mengatakan tidak menutup kemungkinan rapat juga menyinggung kasus dugaan pemukulan yang dilakukan pejabat tinggi BPJPH terhadap istrinya di kantor.
“Saya bicaranya (tentang pemukulan) tapi tentu tidak secara vulgar,” kata Marwan, Minggu (14/9).
Kasus Pemukulan Pejabat BPJPH
Kasus ini menyeret pejabat berinisial M yang terekam dalam video tengah memukul istrinya di lobi kantor BPJPH, Jalan Raya Pondok Gede, Pinang Ranti, Jakarta Timur, pada 17 Agustus 2025 pukul 11.05 WIB.
Dalam rekaman yang diterima kumparan, M yang mengenakan kemeja putih dan udeng terlihat baru selesai mengikuti upacara peringatan kemerdekaan.
Saat bertemu istrinya di lobi, keduanya sempat berbincang, sebelum M tiba-tiba melayangkan pukulan ke kepala sang istri di depan pegawai BPJPH.
Aksi itu membuat orang-orang di sekitar terkejut. Sang istri sempat mencoba menahan diri lalu beranjak pergi, sementara M terlihat berusaha mengejarnya. Motif pemukulan belum jelas, namun diduga dipicu percakapan terkait urusan pribadi.
Respons Kepala BPJPH
Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, membantah adanya insiden pemukulan tersebut.
“Bae-bae aje. Kita jangan ambil isu yang negatif. Kita mendidik semua aman tentram, jangan ngutip yang hoaks-hoaks,” kata Haikal di kantornya, Rabu (10/9).
Ia menegaskan lembaganya dalam keadaan baik-baik saja. “Nggak benar, kita ini semua kan dalam bimbingan saya. Saya membina semua untuk mengedepankan akhlak. Kalau seumpama ada-ada, yang kita lurusin,” ucap Haikal.
Hingga berita ini diturunkan, rapat Komisi VIII DPR bersama para menteri dan pimpinan lembaga terkait masih berlangsung secara tertutup.