Menu

Mode Gelap

News · 14 Sep 2025 17:18 WITA

KPK Periksa Eks Sekjen Kemenag Nizar Ali Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2023–2024


 KPK Periksa Eks Sekjen Kemenag Nizar Ali Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2023–2024 Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag), Nizar Ali, dalam kasus dugaan korupsi kuota dan penyelenggaraan haji tahun 2023–2024.

Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK pada Jumat, 12 September 2025.

“Secara umum, saksi-saksi dari Kemenag didalami proses pengambilan keputusan atau kebijakan terkait pembagian kuota tambahan menjadi kuota reguler dan khusus,”

kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dikutip Minggu (14/9/2025).

Budi enggan merinci materi pemeriksaan terhadap Nizar. Namun, fokus penyidik diarahkan pada penerbitan Surat Keputusan (SK) kuota haji tambahan yang diduga menyalahi aturan.

READ  Menkop Ferry Juliantono Genjot Pembangunan Kopdes Merah Putih, Target Operasional Penuh Maret 2026

Kerugian Negara Lebih dari Rp1 Triliun

Kasus dugaan korupsi kuota haji ini telah naik ke tahap penyidikan sejak 8 Agustus 2025. Meski belum menetapkan tersangka, KPK memastikan segera mengumumkan pihak-pihak yang bertanggung jawab.

Kerugian negara ditaksir mencapai lebih dari Rp1 triliun. Dugaan korupsi bermula dari tambahan kuota 20.000 jemaah haji yang diberikan Pemerintah Arab Saudi pada 2023 usai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan otoritas Saudi.

Tambahan kuota tersebut kemudian diatur dalam SK Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 15 Januari 2024, dengan rincian:

READ  Hati-Hati, Rekayasa Lalu Lintas Jalan D.I. Panjaitan Mulai 11 Agustus 2025

10.000 kuota reguler didistribusikan ke 34 provinsi (paling banyak Jawa Timur 2.118 jemaah, Jawa Tengah 1.682 jemaah, Jawa Barat 1.478 jemaah).

10.000 kuota khusus, terdiri dari 9.222 jemaah dan 778 petugas, dengan pengelolaan diserahkan kepada biro travel swasta.

Pembagian ini diduga melanggar Pasal 64 UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, yang mengatur proporsi 92 persen haji reguler dan 8 persen haji khusus.

Pejabat Kemenag Diduga Terima Jatah

Sebelumnya, Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan adanya dugaan praktik “jatah” bagi pejabat Kemenag di berbagai tingkatan.

READ  Membangun Papua Pegunungan di Tengah Badai: Seruan Damai dari Usman G. Wanimbo

“Agensi perjalanan haji tidak diberikan kuota khusus bila tak menyetorkan sejumlah uang kepada pejabat Kemenag. Kadang meminta sesuatu di luar aturan. Kalau tidak diberikan, ya nanti kuota hajinya bisa tidak kebagian,” ujar Asep.

Ia juga menjelaskan bahwa permainan kuota haji tidak dilakukan secara langsung, melainkan melalui perantara yang menjadi penghubung antara pejabat Kemenag dan biro travel.

Dalam penyidikan ini, KPK telah memeriksa sejumlah pihak, termasuk Ishfah Abidal Aziz, mantan staf khusus era Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

Baca Lainnya

Syahrul Aidi Maazat Resmi Dilantik sebagai Ketua BKSAP DPR RI Gantikan Mardani Ali Sera

19 November 2025 - 04:43 WITA

Wakapolri Ungkap 62 Persen Permasalahan Internal Polri Berasal dari Tingkat Kewilayahan

19 November 2025 - 04:36 WITA

Perempuan Dosen Ditemukan Tewas di Hotel Semarang, Polisi Tidak Tahan Pria “Teman Sekamar”

19 November 2025 - 04:28 WITA

JK Hadiri Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah, Sebut Telah Jalankan Tugas Konstitusi untuk Majukan Kesejahteraan Bangsa

19 November 2025 - 04:11 WITA

Kisah Lengkap di Balik Penangkapan Lukas Enembe: Dari Strategi Penyidik hingga Tantangan di Lapangan

19 November 2025 - 03:57 WITA

Bentrokan Antarwarga di Tallo Makassar Kian Memanas, Rumah Kembali Dibakar Meski Aparat Perketat Penjagaan

19 November 2025 - 03:13 WITA

Trending di Kriminal