SOALINDONESIA–JAKARA Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa deregulasi atau penyederhanaan aturan menjadi salah satu program prioritas pemerintah saat ini, tepat setelah Indonesia merayakan 80 tahun kemerdekaan.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu menyebut, deregulasi sangat penting untuk mempercepat arus investasi sekaligus memastikan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Deregulasi tetap menjadi prioritas pemerintah saat ini, menyederhanakan aturan dan mempercepat investasi, dan memastikan manfaat yang langsung dirasakan oleh rakyat banyak,” ujar Luhut dalam unggahan di laman Instagram pribadinya, Senin (18/8).
Tantangan Setelah 80 Tahun Merdeka
Menurut Luhut, setelah delapan dekade merdeka, Indonesia harus bisa menjawab tantangan zaman dengan membangun ekonomi tangguh, mewujudkan keadilan sosial, dan menghadirkan kesejahteraan yang merata.
“Indonesia merdeka berkat keberanian dan pengorbanan. Karena itu, kita harus berdiri sebagai bangsa yang bersatu dan berdaulat, dimulai dari fondasi ekonomi yang kokoh,” tegasnya.
Ia menilai, di usia 80 tahun, Indonesia memasuki era baru: era kolaborasi, partisipasi luas, serta harapan besar dari generasi pendahulu hingga generasi penerus.
Sinergi dengan Presiden Prabowo
Luhut menambahkan, Presiden Prabowo Subianto mendorong pentingnya kesiapsiagaan, kecepatan bertindak, dan keberanian dalam mengambil keputusan, terutama di tengah ketidakpastian global.
Dengan prioritas pada deregulasi, kata Luhut, Indonesia berpeluang memperkuat ketahanan fundamental ekonominya. Ia mencontohkan capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 yang kembali ke jalur 5 persen, yakni 5,12 persen, setelah sempat melambat ke 4,87 persen pada kuartal I 2025.
“Kita tetap perlu waspada dan menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” tandasnya.