Menu

Mode Gelap

News · 10 Okt 2025 19:33 WITA

Pencopotan Kajari Jakbar: Kejagung Ungkap Kelalaian Hendri Antoro dalam Kasus Robot Trading Fahrenheit


 Pencopotan Kajari Jakbar: Kejagung Ungkap Kelalaian Hendri Antoro dalam Kasus Robot Trading Fahrenheit Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi mencopot Hendri Antoro dari jabatannya sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Barat. Pencopotan dilakukan pada 15 September 2025, menyusul keterlibatan Hendri dalam kasus penggelapan barang bukti perkara robot trading Fahrenheit.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Anang Supriatna menegaskan, pencopotan tersebut merupakan bentuk sanksi atas kelalaian berat Hendri dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum.

“Ya, ada kelalaian. Tapi kelalaiannya kan mengakibatkan peristiwa. Itu saja,” ujar Anang kepada wartawan di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025).

Kelalaian Fatal: Hendri Dinilai Bisa Cegah Penggelapan

Anang menjelaskan, seharusnya Hendri bisa menggagalkan penggelapan barang bukti apabila menjalankan tugas pengawasan dan kontrolnya dengan benar. Kejagung menilai bahwa sebagai pimpinan, Hendri gagal menjalankan tanggung jawabnya.

READ  Kejaksaan Agung Temukan 42 Ribu Ton Mineral Langka Milik Terpidana Korupsi Timah, Nilainya Tembus Rp216 Miliar

“Sudah kena sanksi itu, sudah paling berat. Dicopot dari jabatan Kajari itu bentuk sanksi tertinggi dalam konteks etik dan disiplin internal,” jelas Anang.

Namun, hingga saat ini Kejagung masih mendalami kemungkinan adanya unsur pidana atau niat jahat (mens rea) dalam tindakan Hendri. Menurut Anang, jika ditemukan unsur pidana, proses hukum akan berjalan sebagaimana mestinya.

Terima Uang dari Penggelapan, Namanya Muncul di Persidangan

Nama Hendri Antoro mencuat dalam persidangan Azam Akhmad Akhsya, mantan jaksa yang divonis 9 tahun penjara dalam kasus penggelapan barang bukti Fahrenheit senilai total Rp 11,7 miliar.

READ  KPK Bidik Wahyudin Moridu, Eks Anggota DPRD Gorontalo yang Viral Mau Rampok Uang Negara

Dalam dakwaan, Azam disebut membagikan uang hasil kejahatan ke sejumlah jaksa, termasuk Hendri. Ia diduga menerima Rp 500 juta melalui Kasi Barang Bukti Kejari Jakbar, Dody Gazali.

“Kalau pidananya sudah jelas itu Azam. Dia yang paling aktif, inisiatif, berhubungan dengan penasihat hukum, dan paling banyak menikmati,” kata Anang.

Plt Kajari Jakbar: Haryoko Ari Prabowo Resmi Jabat Sementar

Setelah pencopotan Hendri, posisi Kepala Kejari Jakarta Barat kini dijabat oleh Plt Haryoko Ari Prabowo, yang sebelumnya menjabat sebagai Aspidsus Kejati Jakarta. Penunjukan ini mulai berlaku sejak pertengahan September.

“Plt-nya sudah diisi. Iya, mulai 15 September kalau tidak salah,” ujar Prabowo saat dikonfirmasi secara terpisah.

READ  Polri: Proses Red Notice Riza Chalid Sudah Dikomunikasikan ke Eksekutif Interpol Asia

Kejagung Tegaskan Komitmen Bersih-bersih Internal

Pencopotan Hendri Antoro menjadi bukti bahwa Kejagung tidak main-main dalam pembersihan internal, terutama terhadap oknum jaksa yang terlibat dalam penyimpangan hukum dan pelanggaran etik.

“Kami tetap komitmen menindak. Siapa pun yang melanggar, akan kami beri sanksi. Tak pandang bulu,” tegas Anang.

Kasus Fahrenheit: Skandal di Balik Modus Robot Trading

Kasus robot trading Fahrenheit mencuat sebagai salah satu skema investasi bodong dengan kerugian besar. Selain merugikan ribuan korban, skandal ini menyeret aparat penegak hukum yang diduga menyalahgunakan barang bukti yang seharusnya disita dan dijaga untuk kepentingan proses hukum.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Kejagung Tegaskan Tak Ada Istilah “Oplosan” dalam Kasus Korupsi Minyak, Hanya “Blending” BBM

11 Oktober 2025 - 02:16 WITA

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Temui Pimpinan Muhammadiyah, Bahas Izin Usaha Pertambangan

10 Oktober 2025 - 23:59 WITA

Ketua Baleg DPR RI Bob Hasan: Karakter Pancasila Harus Jadi Fondasi Pembangunan Nasional

10 Oktober 2025 - 23:34 WITA

Wapres Gibran Tanggapi Roy Suryo dan dr Tifa Ziarah ke Makam Kakek-Neneknya

10 Oktober 2025 - 21:20 WITA

Soal Eksekusi Silfester Matutina, Kejagung Minta Bantuan Hadirkan ke Jaksa

10 Oktober 2025 - 21:10 WITA

Teror Bom Guncang Sekolah Internasional di Jakarta dan Tangsel, Polisi Pastikan Nihil Ancaman

10 Oktober 2025 - 21:01 WITA

Trending di News