Menu

Mode Gelap

News · 11 Agu 2025 20:52 WITA

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Kukuhkan Vonis 14 Tahun Penjara untuk Hendry Lie dalam Kasus Korupsi Tata Niaga Timah


 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Kukuhkan Vonis 14 Tahun Penjara untuk Hendry Lie dalam Kasus Korupsi Tata Niaga Timah Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta menguatkan putusan Pengadilan Tipikor Jakarta yang menghukum Hendry Lie, pemilik saham mayoritas atau beneficial owner PT Tinindo Inter Nusa (TIN), dengan pidana penjara selama 14 tahun. Vonis tersebut terkait kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015–2022.

Dalam amar putusan yang tercatat di laman Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP), Senin (11/8/2025), majelis hakim menyatakan Hendry Lie terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama sesuai dakwaan primer jaksa.

READ  El Rumi vs Jefri Nichol Kembali Adu Jotos di “Superstar Knockout: King of the King”

“Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 14 tahun,” tulis putusan PT DKI Jakarta.

Selain hukuman penjara, Hendry Lie juga dijatuhi denda Rp1 miliar, subsider enam bulan kurungan. Ia diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp1.052.577.589.599,19 (Rp1,05 triliun) paling lambat satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap. Jika tidak dibayar, jaksa akan menyita dan melelang harta bendanya. Apabila harta tidak mencukupi, maka Hendry akan menjalani pidana penjara tambahan selama delapan tahun.

Majelis hakim banding yang memutus perkara ini diketuai oleh Albertina, dengan anggota Tahsin dan Agung Iswanto, serta panitera pengganti Rina Rosanawati.

READ  Kapolri Tanam Mangrove di Mempawah, Tegaskan Komitmen Jaga Lingkungan Demi Masa Depan Bangsa

Sebelumnya, pada 12 Juni 2025, Pengadilan Tipikor Jakarta telah menjatuhkan putusan yang sama, yakni 14 tahun penjara, denda Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan, dan uang pengganti Rp1,05 triliun subsider delapan tahun penjara. Vonis itu lebih ringan dari tuntutan jaksa yang meminta hukuman 18 tahun penjara.

Majelis hakim menilai perbuatan Hendry merugikan keuangan negara dalam jumlah sangat besar, menjadi salah satu faktor yang memberatkan. Sementara hal yang meringankan adalah terdakwa belum pernah dihukum sebelumnya.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Gempa M1,8 Guncang Pasirlangu dan Jambudipa, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Lembang

14 Agustus 2025 - 23:33 WITA

Kasus Korupsi Kuota Haji 2024, Cak Imin: Saya Enggak Ikut-Ikutan

14 Agustus 2025 - 23:14 WITA

KPK Geledah Kantor Travel Haji Maktour Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024

14 Agustus 2025 - 23:07 WITA

Hotel di Mataram Dapat Tagihan Royalti Musik dari LMKN, Nilainya Capai Rp16 Juta

14 Agustus 2025 - 16:18 WITA

Kapolri Minta Kericuhan Demo di Pati Diusut Tuntas, Sesalkan Pembakaran Ban dan Lempar Batu ke Polisi

14 Agustus 2025 - 16:07 WITA

KPK Tangkap 9 Orang dalam OTT Terkait Inhutani V, Diduga Suap Pengurusan Izin Kawasan Hutan

14 Agustus 2025 - 16:00 WITA

Trending di News