Menu

Mode Gelap

News · 11 Okt 2025 13:47 WITA

Rockefeller Foundation Apresiasi Inovasi Polri dalam Program Makan Bergizi Gratis Lewat SPPG Pejaten


 Rockefeller Foundation Apresiasi Inovasi Polri dalam Program Makan Bergizi Gratis Lewat SPPG Pejaten Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus menunjukkan komitmen nyatanya dalam mengimplementasikan visi Asta Cita Presiden melalui program strategis Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah pembangunan Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang saat ini menjadi pusat perhatian dan apresiasi internasional.

Baru-baru ini, Rockefeller Foundation, lembaga filantropi global asal Amerika Serikat, melakukan kunjungan langsung ke SPPG Polri di Pejaten, Jakarta Selatan. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Elizabeth Yee, Executive Vice President bidang Program Strategy dari Rockefeller Foundation.

Dalam kunjungan tersebut, Elizabeth dan tim meninjau secara menyeluruh proses operasional di SPPG Pejaten—mulai dari lini produksi makanan, sistem manajemen dapur, mekanisme bisnis, hingga penerapan sistem keamanan pangan (food security).

“Kami sangat terkesan dengan kecepatan kerja, efisiensi sistem, serta desain dan tata kelola fasilitas yang sangat terstruktur. Polri berhasil membangun dapur produksi yang tidak hanya efektif, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan,” ujar Elizabeth Yee saat memberikan pernyataan usai peninjauan.

READ  Menkes Resmikan Gedung Baru RS Maranatha Bandung, Dorong Jadi Model Rumah Sakit Efisien dan Humanis

Pusat Produksi Pangan Inovatif dan Berdaya Tampung Tinggi

SPPG Polri Pejaten mampu memproduksi hingga 3.000 porsi makanan per hari, dengan menerapkan standar keamanan pangan yang ketat, higienis, dan layak konsumsi. Tidak hanya itu, seluruh makanan dipastikan halal serta memenuhi standar sanitasi air dan dapur yang baik, menjadikan SPPG sebagai model pengelolaan pangan yang aman dan berkelanjutan.

Salah satu aspek yang paling diapresiasi oleh Rockefeller Foundation adalah integrasi sistem ketahanan pangan berbasis teknologi, termasuk penggunaan hidroponik sebagai bagian dari rantai pasok bahan pangan segar. Selain itu, SPPG juga memberdayakan masyarakat lokal dalam proses rekrutmen dan operasional, menciptakan dampak ekonomi langsung bagi warga sekitar.

READ  Kepala BGN Ungkap Banyak SPPG Belum Miliki Sanitasi Baik, Diduga Jadi Penyebab Keracunan MBG

Model Bisnis Sosial Berkelanjutan

Perwakilan dari Satgas MBG Polri, Brigjen Pol Ihsan Amin, menyatakan bahwa pembangunan SPPG tidak hanya sebatas pada program jangka pendek, namun dirancang sebagai model bisnis sosial berkelanjutan yang dapat direplikasi di berbagai wilayah, khususnya daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

“SPPG Polri Pejaten kami desain sebagai model bisnis sosial yang berkelanjutan. Kami memanfaatkan potensi masyarakat sekitar, memastikan keamanan pangan, serta menghadirkan sistem distribusi yang transparan dan akuntabel,” ungkap Ihsan dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/10).

Menurutnya, langkah ini sejalan dengan peran Polri sebagai institusi negara yang tidak hanya berfokus pada aspek keamanan, namun juga aktif dalam mendukung program pembangunan nasional, khususnya di sektor pangan dan kesejahteraan sosial.

READ  Sindikat Bobol Rekening Dormant Bank BUMN di Jabar: Rp 204 Miliar Diduga Dipindahkan dalam 17 Menit

Program MBG dan Komitmen Nasional

 

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan bagian dari visi besar Presiden dalam Asta Cita, yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional, meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini, serta pemerataan pembangunan di seluruh penjuru negeri.

Sejauh ini, realisasi anggaran MBG telah mencapai Rp 20 triliun hingga awal Oktober 2025, menurut keterangan resmi dari Kementerian Keuangan.

Kunjungan Rockefeller Foundation ini semakin mengukuhkan posisi Polri sebagai pionir dalam pengembangan sistem penyediaan makanan bergizi berbasis komunitas dan teknologi. Diharapkan, inisiatif ini dapat menginspirasi instansi dan daerah lain dalam mengembangkan pola serupa demi kemajuan pangan nasional.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

Baca Lainnya

133 Siswa di Martapura Diduga Keracunan Menu Makan Bergizi Gratis, Program MBG Dihentikan Sementara

11 Oktober 2025 - 14:49 WITA

Viral Mahar Rp 3 Miliar, Konsultan Hukum Sheila Bantah Sutarman Kabur: “Mereka Sedang Berbulan Madu”

11 Oktober 2025 - 14:37 WITA

KPK: 56 Persen Responden Nilai Pegawai Masih Terima Uang Perjalanan Dinas Tak Sesuai Realita

11 Oktober 2025 - 14:26 WITA

Gus Yahya: Jadi Santri Itu Perjuangan Utuh, Bukan Sekadar Menuntut Ilmu

11 Oktober 2025 - 14:06 WITA

Kebakaran Hebat Hanguskan Mobil Tangki di SPBU Kemanggisan, Kerugian Capai Rp2,5 Miliar

11 Oktober 2025 - 13:30 WITA

Kejagung Tegaskan Tak Ada Istilah “Oplosan” dalam Kasus Korupsi Minyak, Hanya “Blending” BBM

11 Oktober 2025 - 02:16 WITA

Trending di News