SOALINDONESIA–TANAHBUMBU Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi 8 jasad korban helikopter PK-RGH milik Eastindo Air yang jatuh di kawasan hutan Pegunungan Meratus, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Selain korban, tim juga menemukan kotak hitam (black box) yang diyakini akan menjadi kunci untuk mengungkap penyebab kecelakaan tersebut.
Black box ditemukan di antara puing-puing heli yang terbakar. Saat ini, kotak hitam telah dibawa ke Lanud Syamsudin Noor, Banjarmasin, sebelum nantinya diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Kondisi black box sebagian terbakar, namun komponen pentingnya masih utuh sehingga datanya masih bisa dibaca,” ujar Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana, Jumat (5/9).
Kondisi Helikopter dan Evakuasi
Menurut Putu, helikopter ditemukan dalam kondisi terpisah. Bagian ekor masih utuh, sementara badan heli terbakar hebat. Sejumlah serpihan juga berserakan di lokasi jatuh.
“Ekornya itu masih utuh, tapi bodinya terbakar,” tambahnya.
Proses evakuasi berlangsung dramatis mengingat medan yang sulit di kawasan hutan lebat Pegunungan Meratus. Seluruh jenazah korban kini telah dibawa ke RS Bhayangkara Banjarmasin untuk proses identifikasi.
Kronologi
Helikopter dengan kode BK117-D3 itu dilaporkan hilang kontak pada Senin (1/9), setelah lepas landas dari Bandara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru, menuju Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dari data manifes, heli tersebut mengangkut 8 orang, terdiri atas 2 kru dan 6 penumpang, termasuk 3 warga negara asing (WNA).
Identitas Korban
Penumpang:
Mark Werren (WNA Amerika Serikat)
Santha Kumar (WNA India)
Claudine Quito (WNA Brasil)
Yudi Febrian (WNI)
Andys Rissa Pasulu (WNI)
Iboy Irfan Rosa (WNI)
Kru:
Kapten Haryanto (pilot)
Hendra (engineer)
Dengan ditemukannya black box, KNKT diperkirakan akan segera melakukan investigasi mendalam untuk memastikan penyebab jatuhnya helikopter nahas tersebut.