SOALINDONESIA–JAKARTA Film animasi Merah Putih: One for All tengah menjadi buah bibir publik usai menuai kritik tajam dari kalangan penonton dan pelaku industri film. Diproduksi oleh Perfiki Kreasindo, film ini melibatkan sutradara Endiarto dan Bintang Takari yang juga menulis skenarionya. Produksi film digawangi produser Toto Soegriwo dengan produser eksekutif Sonny Pudjisasono.
Perfiki Kreasindo merupakan rumah produksi berbasis di Jakarta yang berada di bawah naungan Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail. Selain memproduksi film, Perfiki juga aktif menggelar kelas akting dan ajang Putri Asuransi Indonesia. Meski begitu, informasi resmi mengenai perusahaan ini masih terbatas dan situs resminya tidak dapat diakses.
Nama Sonny Pudjisasono tak terlepas dari Perfiki. Sonny adalah pengusaha bioskop keliling sejak 1977 hingga 2022, dan kini menjabat Direktur Utama Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail sekaligus Ketua Umum Perfiki Kreasindo. Ia juga memiliki rekam jejak di dunia politik, termasuk pernah menjadi Ketua Umum Partai Buruh dan calon anggota DPR RI di beberapa pemilu.
Sementara itu, Toto Soegriwo, produser film ini, memiliki latar belakang di industri perfilman, media, dan organisasi bioskop nasional. Ia pernah bekerja di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail serta menjabat Sekretaris Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI).
Kritik Soal Kualitas Film
Kontroversi bermula dari cuplikan trailer film Merah Putih: One for All yang dinilai memiliki kualitas animasi di bawah standar industri, meski anggaran produksi diklaim mencapai Rp 6,7 miliar. Sejumlah aset visual dalam film diduga dibeli dari toko digital, sementara proses pengerjaan film disebut hanya memakan waktu kurang dari satu bulan, dimulai pada Juni 2025.
Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI), Gunawan Paggaru, ikut menanggapi. Ia menyayangkan kemunculan film ini di tengah momentum positif industri animasi Indonesia.
“Kalau minta tanggapan saya, justru sangat disayangkan. Trailer itu saja sudah tidak beres, logikanya enggak jalan,” tegas Gunawan.
Menanggapi kritik, Sonny Pudjisasono meminta publik tidak buru-buru menilai. “Publik tidak bisa menilai sebuah film hanya dari cuplikannya saja. Tonton dulu secara utuh pada 14 Agustus di bioskop,” ujarnya.
Film Merah Putih: One for All dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 14 Agustus 2025, bertepatan dengan momen peringatan Hari Kemerdekaan RI.