Menu

Mode Gelap

News · 13 Agu 2025 00:36 WITA

Menag Nasaruddin Umar Tegaskan Langkah Cepat Tangani Kasus Intoleransi di Daerah


 Menag Nasaruddin Umar Tegaskan Langkah Cepat Tangani Kasus Intoleransi di Daerah Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama akan bergerak cepat dalam menangani berbagai kasus intoleransi yang masih terjadi di sejumlah daerah. Hal ini disampaikannya saat berkunjung ke Kompas Gramedia Group, Jakarta, Selasa (12/8).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Haryo Damardono, jajaran jurnalis Harian Kompas dan Kompas TV, pejabat Eselon I Kemenag, serta Staf Khusus Menag.

“Memang masih ada beberapa kasus yang kami catat, seperti peristiwa di Sumatera Barat dan Jawa Barat. Kami sudah memiliki daftar kasus tersebut dan menanganinya secara kasuistik,” kata Menag.

READ  PAN Gelar Awards 27 Tahun Bertema "Pangan Terdepan", Dorong Kepedulian Pangan untuk Rakyat

Ia mengungkapkan, Kemenag telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kapolri dan Badan Intelijen Negara (BIN), untuk memastikan langkah penanganan dan pencegahan berjalan efektif.

“Minggu ini kami akan bertemu lagi dengan BIN dan pihak terkait. Saya ingin pertemuan ini menjadi langkah konkret terakhir sebelum eksekusi di lapangan,” ujarnya.

Menag menekankan pentingnya pencegahan dini melalui jaringan aparat hingga tingkat kecamatan, imam desa, dan tokoh lokal.

“Informasi yang ada jangan ditahan, laporkan segera ke pusat. Dengan teknologi komunikasi saat ini, laporan bisa sampai dalam waktu kurang dari 24 jam dan langsung kami tindaklanjuti,” tegasnya.

READ  Kapolri Hadiri Kick Off GPM Serentak se-Indonesia, 2.424 Ton Beras SPHP Disalurkan ke Masyarakat

Selain penindakan, Menag juga mendorong solusi jangka panjang melalui pembenahan kurikulum pendidikan agama.

Ia memperkenalkan “Kurikulum Cinta” yang dipadukan dengan konsep ekoteologi, untuk memastikan ajaran agama menekankan persamaan, toleransi, dan hubungan harmonis antara manusia dan alam.

“Target kami bukan hanya mengeliminasi, tetapi juga meniadakan potensi konflik. Jika trilogi ekoteologi, kurikulum cinta, dan kerukunan antarumat beragama ini diterapkan, Indonesia akan menjadi contoh kerukunan yang membanggakan dunia,” ucap Menag optimistis.

Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Haryo Damardono, menyambut baik inisiatif tersebut.

Menurutnya, kerukunan antarumat beragama adalah nilai luhur bangsa yang menjadi kebanggaan, bahkan menjadi salah satu keunggulan diplomasi Indonesia di dunia internasional.

READ  Menko Airlangga Intens Temui Presiden Prabowo, Bahas Paket Ekonomi 2025 hingga EBT

“Sejak zaman leluhur, kerukunan sudah menjadi bagian dari identitas bangsa kita. Saya berharap Kementerian Agama terus menjaga dan memperkuatnya,” tutup Haryo.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

Baca Lainnya

Hari ke-6 Evakuasi Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 20 Korban Tewas, 15 Belum Teridentifikasi

5 Oktober 2025 - 02:09 WITA

Paparan Radioaktif Cesium-137 di Cikande: Pemerintah Perketat Akses & Angkut Material Berbahaya

5 Oktober 2025 - 01:57 WITA

Komdigi Bekukan Sementara TDPSE TikTok, DPR Dorong Regulasi Khusus Media Sosial

5 Oktober 2025 - 01:46 WITA

Stok BBM SPBU Swasta Terancam Habis Akhir Tahun, Pemerintah Dorong Pembelian dari Pertamina

5 Oktober 2025 - 00:49 WITA

TNI Siapkan 200 Motor dan Doorprize Lainnya di HUT ke-80 di Monas, Gratis untuk Masyarakat

5 Oktober 2025 - 00:07 WITA

Mantan Dirut Asabri Adam Damiri Ajukan PK ke MA, Klaim Ada Bukti Baru

4 Oktober 2025 - 21:31 WITA

Trending di News