Menu

Mode Gelap

News · 13 Agu 2025 00:36 WITA

Menag Nasaruddin Umar Tegaskan Langkah Cepat Tangani Kasus Intoleransi di Daerah


 Menag Nasaruddin Umar Tegaskan Langkah Cepat Tangani Kasus Intoleransi di Daerah Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama akan bergerak cepat dalam menangani berbagai kasus intoleransi yang masih terjadi di sejumlah daerah. Hal ini disampaikannya saat berkunjung ke Kompas Gramedia Group, Jakarta, Selasa (12/8).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Haryo Damardono, jajaran jurnalis Harian Kompas dan Kompas TV, pejabat Eselon I Kemenag, serta Staf Khusus Menag.

“Memang masih ada beberapa kasus yang kami catat, seperti peristiwa di Sumatera Barat dan Jawa Barat. Kami sudah memiliki daftar kasus tersebut dan menanganinya secara kasuistik,” kata Menag.

READ  Sidang Kasus Kematian Prada Lucky Bongkar Sisi Gelap Militer: Luka Parah, Rekan Diam dan Bohong ke Dokter

Ia mengungkapkan, Kemenag telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kapolri dan Badan Intelijen Negara (BIN), untuk memastikan langkah penanganan dan pencegahan berjalan efektif.

“Minggu ini kami akan bertemu lagi dengan BIN dan pihak terkait. Saya ingin pertemuan ini menjadi langkah konkret terakhir sebelum eksekusi di lapangan,” ujarnya.

Menag menekankan pentingnya pencegahan dini melalui jaringan aparat hingga tingkat kecamatan, imam desa, dan tokoh lokal.

“Informasi yang ada jangan ditahan, laporkan segera ke pusat. Dengan teknologi komunikasi saat ini, laporan bisa sampai dalam waktu kurang dari 24 jam dan langsung kami tindaklanjuti,” tegasnya.

READ  Hati-Hati, Rekayasa Lalu Lintas Jalan D.I. Panjaitan Mulai 11 Agustus 2025

Selain penindakan, Menag juga mendorong solusi jangka panjang melalui pembenahan kurikulum pendidikan agama.

Ia memperkenalkan “Kurikulum Cinta” yang dipadukan dengan konsep ekoteologi, untuk memastikan ajaran agama menekankan persamaan, toleransi, dan hubungan harmonis antara manusia dan alam.

“Target kami bukan hanya mengeliminasi, tetapi juga meniadakan potensi konflik. Jika trilogi ekoteologi, kurikulum cinta, dan kerukunan antarumat beragama ini diterapkan, Indonesia akan menjadi contoh kerukunan yang membanggakan dunia,” ucap Menag optimistis.

Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Haryo Damardono, menyambut baik inisiatif tersebut.

Menurutnya, kerukunan antarumat beragama adalah nilai luhur bangsa yang menjadi kebanggaan, bahkan menjadi salah satu keunggulan diplomasi Indonesia di dunia internasional.

READ  Said Abdullah: Wajar Jika Utang Proyek Whoosh Jadi Tanggung Jawab Danantara, Bukan APBN

“Sejak zaman leluhur, kerukunan sudah menjadi bagian dari identitas bangsa kita. Saya berharap Kementerian Agama terus menjaga dan memperkuatnya,” tutup Haryo.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

Baca Lainnya

Syahrul Aidi Maazat Resmi Dilantik sebagai Ketua BKSAP DPR RI Gantikan Mardani Ali Sera

19 November 2025 - 04:43 WITA

Wakapolri Ungkap 62 Persen Permasalahan Internal Polri Berasal dari Tingkat Kewilayahan

19 November 2025 - 04:36 WITA

Perempuan Dosen Ditemukan Tewas di Hotel Semarang, Polisi Tidak Tahan Pria “Teman Sekamar”

19 November 2025 - 04:28 WITA

JK Hadiri Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah, Sebut Telah Jalankan Tugas Konstitusi untuk Majukan Kesejahteraan Bangsa

19 November 2025 - 04:11 WITA

Kisah Lengkap di Balik Penangkapan Lukas Enembe: Dari Strategi Penyidik hingga Tantangan di Lapangan

19 November 2025 - 03:57 WITA

Bentrokan Antarwarga di Tallo Makassar Kian Memanas, Rumah Kembali Dibakar Meski Aparat Perketat Penjagaan

19 November 2025 - 03:13 WITA

Trending di Kriminal