SOALINDONESIA–JAKARTA Bea Cukai bersama unsur gabungan dari Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berhasil menggagalkan penyelundupan sekitar 10.000 koli barang ilegal di Pelabuhan Rakyat Taman Raja, Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Nilai barang tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp 30 miliar.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn.) Djaka Budhi Utama, menyatakan keberhasilan ini menjadi bukti nyata efektivitas Satuan Tugas Pemberantasan Penyelundupan (Satgas PPS) dalam memperkuat pengawasan perbatasan dan jalur laut rawan penyelundupan.
“Pencegahan penyelundupan ini menunjukkan sinergi antara Bea Cukai, BIN, BAIS, TNI, dan Polri berjalan efektif. Satgas PPS menjadi payung koordinasi yang memperkuat langkah bersama dalam melindungi masyarakat dan menjaga kedaulatan ekonomi negara,” ujar Djaka, Rabu (13/8/2025).
Kronologi Operasi
Pengungkapan ini bermula dari informasi intelijen mengenai rencana penyelundupan barang impor ilegal melalui jalur laut di Jambi. Sejak awal Agustus 2025, tim gabungan melakukan pendalaman informasi hingga akhirnya, pada Minggu (10/8), menemukan dua kapal kayu asal Port Klang, Malaysia, bersandar di pelabuhan rakyat tersebut.
Kapal pertama, KLM Airlangga (GT 168), dilaporkan membawa perlengkapan memancing, penyemprot insektisida, dan barang lainnya. Kapal kedua, KLM Arya Dwipa Arama (GT 469), melaporkan muatan berupa PVC wallpaper, filling cabinet, dan barang lain.
Namun, pemeriksaan lapangan menemukan muatan tidak sesuai dokumen manifest, termasuk tekstil dan produk tekstil (TPT), ballpress pakaian bekas, serta barang selundupan lainnya.
Penindakan dan Pengamanan
Petugas mengamankan delapan anak buah kapal (ABK) dari kedua kapal, termasuk nakhoda dan chief engineer, serta satu koordinator lapangan pelabuhan. Tim juga menyita kemudi kapal, GPS, dan dokumen pelayaran, serta menyegel kapal di dermaga.
Selanjutnya, barang bukti dimuat ke dalam 89 unit truk wingbox untuk dibawa ke Pelabuhan Pelindo Talang Duku, Jambi, dengan pengawalan ketat TNI dan Polri.
Komitmen Pemberantasan Penyelundupan
Djaka menegaskan penyelundupan tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga mengancam industri dalam negeri dan kesehatan masyarakat.
“Kami tidak akan memberikan ruang bagi pelaku penyelundupan untuk beroperasi di wilayah Indonesia,” tegasnya.
Dengan dukungan penuh dari TNI, Polri, BIN, BAIS, Kejaksaan, dan instansi terkait lainnya, Bea Cukai berkomitmen meningkatkan pengawasan agar setiap upaya penyelundupan dapat terdeteksi dan ditindak tegas demi menjaga kedaulatan ekonomi dan keamanan negara.