SOALINDONESIA–JAKARTA Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memastikan program Wonderful Indonesia Wellness (WIW) akan menjadi agenda tahunan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi utama wisata kebugaran dunia. Inisiatif ini ditujukan untuk memperkenalkan kekayaan tradisi penyembuhan, gaya hidup sehat, hingga spa dan kecantikan Indonesia kepada wisatawan mancanegara.
Program WIW 2025 dijadwalkan berlangsung sepanjang 1–30 November 2025, dengan fokus penyelenggaraan awal di Pulau Jawa. Dua festival regional utama akan digelar, yakni Royal Surakarta Wellness Festival yang diprakarsai Keraton Surakarta dan Jogja Cultural Wellness Festival yang menggandeng komunitas serta pelaku industri kebugaran di DIY.
“Indonesia itu peringkat pertama untuk wellness economy di Asia Tenggara ya, sebesar 56,4 miliar dolar AS. Jika memakai growth rate 7,44 persen, pada 2029 bisa mencapai 86,8 miliar dolar AS. Ini adalah peluang besar yang harus dimaksimalkan,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Potensi Ekonomi dan Target Pengunjung
Kemenpar menargetkan 7.500 pengunjung hadir dalam WIW 2025, baik dari dalam maupun luar negeri. Promosi telah dilakukan ke Korea Selatan dan Tiongkok, serta diincar untuk diperluas ke pasar Australia, Malaysia, India, dan Jepang.
Dari penyelenggaraan acara, Kemenpar memperkirakan perputaran ekonomi langsung dari penjualan tiket mencapai Rp6,7 miliar, sedangkan efek tidak langsung dari akomodasi, transportasi, kuliner, dan UMKM diproyeksikan menyumbang sekitar Rp13 miliar.
Ragam Wisata Kebugaran Nusantara
Menurut Kemenpar, sektor wellness di Indonesia mencakup berbagai kategori, mulai dari hutan ekologi, wisata laut, herbal, pengobatan alternatif, kuliner sehat, seni dan acara, hingga penyembuhan mental dan spiritualitas.
“Perpaduan kearifan lokal dan praktik kebugaran modern dalam WIW akan memberikan pengalaman otentik bagi pengunjung. Bukan hanya healing, tetapi juga menemukan makna, penyembuhan, dan koneksi,” tambah Widiyanti.
Ke depan, Kemenpar berencana memperluas penyelenggaraan WIW ke daerah lain seperti Bali, Jakarta, dan Sumatera Utara, mengingat tingginya minat wisatawan, terutama di Bali, di mana 25–30 persen turis datang untuk tujuan ‘healing’.