SOALINDONESIA–JAKARTA Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu (29/10/2025), mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap stabilitas ekonomi dan arah kebijakan moneter global. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 18,81 poin atau 0,23 persen ke posisi 8.111 pada sesi pembukaan.
Kenaikan ini menandai tren positif lanjutan setelah IHSG sempat melemah pada perdagangan sebelumnya akibat aksi ambil untung investor asing. Sementara itu, indeks LQ45—yang berisi 45 saham unggulan dengan likuiditas tinggi—juga menguat tipis 0,05 poin atau 0,01 persen ke level 822,67.
Analis pasar modal menilai penguatan IHSG didorong oleh stabilnya nilai tukar rupiah, serta sentimen positif dari bursa global dan regional. Saham-saham berkapitalisasi besar seperti sektor perbankan, energi, dan infrastruktur menjadi penopang utama penguatan indeks.
Rupiah Menguat ke Rp16.608 per Dolar AS
Di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga terpantau menguat. Hingga pukul 08.57 WIB, rupiah menguat 13 poin (0,08 persen) ke posisi Rp16.608 per dolar AS.
Penguatan ini terjadi seiring dengan meredanya tekanan dari pasar keuangan global setelah data inflasi Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda moderasi. Kondisi tersebut memicu harapan bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan menahan suku bunga acuan lebih lama, sehingga menekan penguatan dolar AS.
“Rupiah hari ini berpotensi melanjutkan penguatan terbatas di tengah arus masuk modal asing ke pasar saham domestik. Namun, pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan moneter global yang bisa memengaruhi sentimen risiko,” ujar seorang analis pasar uang di Jakarta.
Bursa Asia Bergerak Variatif
Pergerakan bursa saham di kawasan Asia pagi ini menunjukkan arah yang beragam (mixed). Sebagian besar indeks mencatat penguatan, terutama di Jepang dan China, sementara indeks Singapura justru melemah.
Berikut kondisi bursa utama Asia pada Rabu pagi (29/10):
Nikkei 225 (Jepang) naik 1.014 poin atau 2,02 persen ke level 51.233.
Shanghai Composite Index (SSEC, China) menguat 0,48 poin atau 0,01 persen ke level 3.988.
Hang Seng Index (HSI, Hong Kong) tutup sementara untuk hari ini.
Straits Times Index (STI, Singapura) justru turun 11 poin atau 0,25 persen ke posisi 4.439.
Kenaikan tajam di bursa Jepang didorong oleh optimisme pasar terhadap laporan keuangan perusahaan besar yang mencatat hasil di atas ekspektasi, serta pelemahan yen yang meningkatkan kinerja ekspor.
Sementara bursa China mulai menunjukkan stabilitas setelah pemerintahnya mengumumkan sejumlah kebijakan untuk memperkuat likuiditas dan mendukung sektor properti.
Outlook IHSG Sepanjang Hari
Analis memperkirakan IHSG berpotensi bergerak di kisaran 8.080–8.150 sepanjang perdagangan hari ini. Sentimen positif dari penguatan rupiah, stabilitas harga komoditas, serta optimisme terhadap kinerja emiten kuartal ketiga menjadi faktor pendukung.
Namun, investor disarankan tetap berhati-hati terhadap potensi aksi ambil untung menjelang akhir bulan. Pergerakan indeks juga masih akan dipengaruhi oleh dinamika eksternal seperti pergerakan harga minyak dunia dan kebijakan moneter The Fed.
Saham-saham yang berpotensi menjadi incaran investor antara lain dari sektor perbankan (BBRI, BMRI, BBCA), energi (MEDC, PGAS), dan telekomunikasi (TLKM, ISAT) yang dinilai masih memiliki prospek kuat hingga akhir tahun.











