Menu

Mode Gelap

News · 25 Sep 2025 17:31 WITA

Pertamina Patra Niaga Tegaskan Isu Pembatasan BBM dan Larangan untuk Kendaraan Pajak Mati adalah Hoaks


 Pertamina Patra Niaga Tegaskan Isu Pembatasan BBM dan Larangan untuk Kendaraan Pajak Mati adalah Hoaks Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Berikut adalah berita online lengkap terkini berdasarkan informasi yang Anda berikan, disusun dengan gaya jurnalistik yang profesional dan informatif:

Pertamina Patra Niaga Tegaskan Isu Pembatasan BBM dan Larangan untuk Kendaraan Pajak Mati adalah Hoaks

Jakarta, 25 September 2025 – PT Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa informasi mengenai adanya pembatasan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan pribadi, termasuk larangan pengisian bagi kendaraan dengan status pajak mati, adalah tidak benar alias hoaks.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan Kamis (25/9/2025), Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menegaskan bahwa tidak ada kebijakan pembatasan pengisian BBM selama 7 hari untuk mobil dan 4 hari untuk motor, sebagaimana yang ramai beredar di media sosial belakangan ini.

“Informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan. Penyaluran BBM, khususnya BBM subsidi, tetap berjalan sesuai ketentuan pemerintah dan mekanisme yang berlaku,” ujar Roberth.

Narasi Kebakaran SPBU Akibat Aturan BBM Juga Hoaks

READ  Ketua DPD RI Apresiasi RAPBN 2026, Soroti Pemangkasan Dana Transfer ke Daerah

Roberth juga membantah narasi yang menyebutkan bahwa kebakaran sebuah SPBU terjadi akibat penerapan kebijakan pembatasan BBM. Video yang beredar luas di media sosial disebut merupakan rekaman lama dari kejadian berbeda, yaitu kebakaran SPBU di Aceh pada tahun 2024.

“Kami imbau masyarakat agar jeli terhadap informasi yang beredar. Video tersebut tidak ada kaitannya dengan kebijakan Pertamina saat ini,” tegasnya.

Penyaluran BBM Tetap Sesuai Ketentuan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM, terutama BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar, terus dilakukan secara transparan dan tepat sasaran sesuai ketentuan dari pemerintah, melalui integrasi sistem digital seperti MyPertamina dan verifikasi data kendaraan.

“Kami mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpancing isu-isu yang belum jelas kebenarannya, dan selalu merujuk pada kanal resmi Pertamina seperti Pertamina Call Center 135 atau akun resmi media sosial kami,” ujar Roberth lagi.

Selain isu pembatasan BBM, Pertamina juga meminta masyarakat mewaspadai berbagai bentuk hoaks lainnya, seperti:

READ  TNI Pertimbangkan Langkah Hukum terhadap CEO Malaka Project Ferry Irwandi

Lowongan kerja palsu yang meminta uang pendaftaran,

Kabar tidak benar tentang mobil tangki Pertamina mengisi di SPBU swasta,

Dan informasi palsu terkait harga BBM.

Fokus Energi Hijau: Pertamina Genjot Pengembangan BBM Ramah Lingkungan untuk Penerbangan

Sementara itu, Pertamina Patra Niaga juga tengah mempercepat pengembangan energi terbarukan, khususnya Biofuel dan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk sektor penerbangan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, dalam ajang Green Energy Summit 2025 pada Selasa (23/9/2025).

“Sejak 2008 kita sudah memulai program biodiesel. Dari 2,5 persen kini sudah mencapai B40, artinya 40 persen campuran biodiesel dalam solar. Ini bukti nyata bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mengurangi ketergantungan energi fosil,” kata Harsono.

SAF: Solusi Ramah Lingkungan untuk Industri Penerbangan

Harsono menjelaskan bahwa sektor penerbangan menjadi salah satu fokus utama dalam transisi energi. Pertamina telah melakukan berbagai uji coba SAF yang dinyatakan aman digunakan di penerbangan komersial.

READ  Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir Apresiasi Kebijakan Politik Presiden Prabowo di HUT ke-80 RI

“SAF berbasis used cooking oil (UCO) mampu mengubah limbah menjadi energi bernilai tinggi dan ramah lingkungan. Keunggulannya, SAF bisa langsung digunakan tanpa modifikasi pada mesin pesawat atau infrastruktur bandara,” terangnya.

Pemerintah sendiri menargetkan implementasi minimal 1 persen SAF pada 2027, dan Pertamina telah berhasil melakukan uji coba SAF bersertifikasi di Kilang Cilacap dan tiga bandara besar di Indonesia.

Distribusi BBM Hijau Terus Diperluas

Selain SAF, Pertamina juga terus mengembangkan produk biofuel lainnya, seperti:

Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau Pertamina Renewable Diesel,

Dan Pertamax Green 95, campuran etanol dengan RON 95, yang kini telah tersedia di lebih dari 150 SPBU di Indonesia.

“Penetrasi biofuel akan terus kami dorong lebih agresif ke depan. Namun tentu saja diperlukan sinergi yang kuat dengan seluruh stakeholder, termasuk industri otomotif dan konsumen,” pungkas Harsono.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

Baca Lainnya

Syahrul Aidi Maazat Resmi Dilantik sebagai Ketua BKSAP DPR RI Gantikan Mardani Ali Sera

19 November 2025 - 04:43 WITA

Wakapolri Ungkap 62 Persen Permasalahan Internal Polri Berasal dari Tingkat Kewilayahan

19 November 2025 - 04:36 WITA

Perempuan Dosen Ditemukan Tewas di Hotel Semarang, Polisi Tidak Tahan Pria “Teman Sekamar”

19 November 2025 - 04:28 WITA

JK Hadiri Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah, Sebut Telah Jalankan Tugas Konstitusi untuk Majukan Kesejahteraan Bangsa

19 November 2025 - 04:11 WITA

Kisah Lengkap di Balik Penangkapan Lukas Enembe: Dari Strategi Penyidik hingga Tantangan di Lapangan

19 November 2025 - 03:57 WITA

Bentrokan Antarwarga di Tallo Makassar Kian Memanas, Rumah Kembali Dibakar Meski Aparat Perketat Penjagaan

19 November 2025 - 03:13 WITA

Trending di Kriminal